Jogja dan tengkleng gajah, sebuah kombinasi yang unik. Apa yang Anda pikirkan saat pertama kali mendengar istilah tengkleng gajah? Apakah Anda berpikir ini merupakan masakan tengkleng dengan bahan dasar tulang dari daging gajah? Jika itu yang ada di pikiran Anda, jelas salah besar. “Gajah” di sini hanya mengibaratkan porsinya yang besar layaknya tubuh gajah, super jumbo. Tak heran jika menu ini lebih cocok buat Anda yang mempunyai porsi makan besar atau disantap beramai-ramai bersama keluarga atau teman.
Sensasi Menyedot Sumsum Tulang di Warung Tengkleng Gajah
Bahan dasar dari tengkleng gajah ini sendiri berasal dari daging kambing seperti pada umumnya menu tengkleng. Menggerogoti daging yang tersisa di tulang menjadi sensasi tersendiri bagi penggemarnya. Terlebih jika menu ini disajikan dalam rasa yang pedas. Yang lebih sensasi lagi saat menikmati menu ini adalah saat menyedot sumsum yang ada di dalam tulang. Wuih…, mantap, jadi aktivitas yang mengasyikkan buat Anda.
Sebenarnya, tengkleng merupakan masakan khas kota Solo dengan bahan dasar daging, jeroan, dan tulang kambing. Sekilas hampir sama dengan gulai, namun cita rasanya yang diberikan berbeda. Selain aroma dan tampilannya sangat menggiurkan, masakan ini juga menyajikan rasa yang yummy banget, kaya akan rempah-rempah tradisional.
Untuk masalah keempukannya, jangan ditanya. Dijamin dagingnya sangat empuk karena dimasak hingga 3 jam. Tak heran jika bumbu yang digunakan bisa merasuk hingga ke dalam daging. Sampai hisapan terakhir pun, Anda tetap bisa merasakan kandungan bumbunya. Saking istimewanya sajian ini, kini tengkleng gajah sudah masuk dalam beberapa paket tur Jogja, khususnya saat mengunjungi berbagai wisata kuliner.
Lokasi dan Akses Menuju Warung Tengkleng Gajah
Di Jogja, warung tengkleng gajah hanya ada satu dan tidak membuka cabang. Namun, kesohoran namanya sudah sampai ke luar kota. Karena itu, warung yang berada di Jalan Kaliurang km 9, tepatnya di dusun Bulurejo, Minomartani, Ngaglik, Sleman, ini tidak pernah sepi pengunjung. Pada umumnya, mereka datang berombongan, baik menggunakan mobil pribadi maupun menggunakan jasa sewa mobil Jogja. Tidak jarang, para pengunjung juga menggunakan rental mobil Jogja untuk mengunjungi tempat ini dengan sopir sendiri.
Meskipun terletak di tengah perkampungan, namun akses menuju lokasi ini tidaklah sulit. Jika Anda menginap di salah satu hotel Jogja di pusat kota, Anda tinggal mengikuti jalan menuju Kaliurang hingga kilometer 9,3. Di pertigaan sebelum lampu merah yang menuju Merapi View, silakan belok kanan. Susuri jalan yang cukup halus dan lurus tersebut hingga kurang lebih 1 km dari Jalan Kaliurang. Lokasi warung tengkleng gajah berada di kanan jalan dengan arsitektur sederhana khas pedesaan. Banyak pepohonan yang ada di sekitar warung, membuat suasana menjadi sejuk. Sangat cocok digunakan untuk menikmati makanan sambil berleyeh-leyeh ria. View gunung merapi pun bisa Anda dapatkan dari tempat ini. Halamannya yang luas juga memberikan kelapangan buat Anda untuk memarkir kendaraan. Apa pun kendaraan Anda, bisa masuk dan parkir di tempat ini.
Menu Lain
Selain tengkleng, warung yang dimiliki Hartono juga menyajikan aneka olahan kambing, seperti sate, tongseng, gulai, dan nasi goreng. Anda pun bisa memilih cita rasa yang diinginkan, mulai dari manis, pedas, atau gurih. Bentuk penyajian pun sesuai keinginan, apakah ingin ditongseng, dibakar, atau digoreng saja. Pokoknya, warung ini akan memanjakan wisata Jogja Anda dengan sajian tengkleng.
Sebenarnya, warung ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 21.00, cukup lama. Anda bisa mengaturnya sesuai jadwal liburan Anda. Namun, jangan coba-coba gambling jika masa liburan datang. Sebab, biasanya warung ini akan tutup lebih awal karena banyaknya pengunjung yang datang. Menu yang disajikan lebih cepat habis dari batas waktu tutupnya. Oleh karena itu, datang lebih awal ya untuk menjamin keinginan Anda menikmati menu unik ini.
Harga Murah dan Merakyat
Jangan percaya jika ada harga mahal di Jogja, termasuk menu tengkleng gajah ini. Untuk satu porsi tengkleng gajah atau sajian lain, baik goreng maupun tongseng hanya dipatok harga Rp29.000,00. Sedangkan, untuk gulai hanya Rp12.000,00 dan nasi goreng kambing Rp17.000,00. Cukup standar, bukan? Berbagai minuman seperti aneka jus, teh, dan jeruk juga disajikan dengan harga merakyat. Intinya, Anda tidak akan menjadi bokek setelah makan di warung ini. Terlebih jika Anda mengajak kerabat maupun teman.
Awal Sejarah Diberinya Nama “Gajah”
Bisa dibilang, Hartono mendirikan warung ini hanya dengan modal nekat. Bermula dari kesukaannya dengan menu tengkleng, ia bermaksud membuat usaha dengan menu ini. Ia terus berpikir untuk mencari perbedaan dari menunya kelak dengan menu tengkleng lainnya. Kemudian, ia membidik porsi jumbo untuk menarik perhatian konsumen. Namun, jika hanya menggunakan kata “jumbo”, “besar”, atau sebangsanya, tentu tidak menarik lagi karena sudah jamak digunakan. Akhirnya, ia menemukan kata “gajah” yang mewakili besarnya porsi menu.
Hanya dengan bermodal Rp60.000,00 ia berusaha merintis warung makan. Pada awalnya, banyak orang yang masuk warungnya, kemudian keluar lagi tanpa memesan karena kecewa dengan menu yang berbeda dengan bayangan mereka. Namun, dengan semakin banyaknya orang yang tahu bahwa kata “gajah” bukan bermakna yang sebenarnya, ditambah cita rasa yang disajikan sangat ciamik, membuat orang tertarik untuk menikmatinya. Hingga kini, bersama istrinya, Hartono bertekad memajukan warungnya hingga kesohor ke seluruh Indonesia. Wisata di Jogja, ya tengkleng gajah menunya.
Nah, buat Anda penikmat tengkleng, jangan lupa memasukkan kuliner di warung tengkleng gajah dalam paket wisata Jogja Anda.