Jogja merupakan salah satu kota tujuan wisata yang paling laris di Indonesia. Tidak heran juga sih. Sebab, di kota yang kental dengan budaya Jawanya ini banyak banget menawarkan tempat wisata yang ciamik untuk dinikmati. Lihat saja wisata alamnya. Ada banyak pantai yang menghiasi pesisir selatan Jogja dengan hamparan pasir dan pesona yang diciptakan hempasan ombaknya. Belum lagi banyaknya pegunungan, tempat pemandian, dan air terjun yang menyebar di berbagai daerah di Jogja dari ujung utara sampai selatan dan ujung barat hingga timur. Semua memberikan pesona alam yang tak terlukiskan.
Tidak hanya itu, di beberapa daerah, baik di pinggir kota maupun pusat kota, Anda juga bisa menikmati liburan bersama keluarga dengan melakukan wisata kuliner. Ada banyak kuliner khas Jogja yang menawarkan cita rasa dan sensasi tersendiri, yang rugi untuk Anda lewatkan. Sebut saja gudeg, bakmi Jowo, dan yang pasti oseng-oseng mercon. Hah…, oseng-oseng mercon? Buat Anda yang pertama kali mendengar istilah makanan yang satu ini pasti akan terkejut dan sedikit geli. Bagaimana mungkin mercon yang dalam bahasa Indonesia berarti petasan bisa dijadikan sebagai sajian untuk dimakan? Jawabannya, sangat mungkin. Buktinya, warga Jogja mampu meramunya.
Oseng-oseng Mercon, Makanan Uenak dan Uenak Banget
Memang sih, jika diartikan secara kata, mercon berarti petasan yang sangat berbahaya kalau dimainkan. Bisa-bisa, tangan Anda akan jadi korbannya karena ledakan yang ditimbulkannya. Apa jadinya jika mercon dimasukkan di dalam mulut, bahkan dimakan? Hiii…, ngeri banget bayanginnya. Tenang…! Di tangan masyarakat Jogja, mercon ini bisa dijinakkan dengan mudah, bahkan membuat orang ketagihan untuk mencobanya lagi. Tentu saja, sebab mercon di sini hanyalah istilah untuk menggambarkan betapa pedasnya sajian masakan ini.
Jika dilihat dari bentuknya, tidak ada yang menarik. Hanya nasi putih panas yang dipadukan dengan oseng-oseng sederhana dan sangat berminyak. Oseng-oseng ini berbahan dasar berupa gajih, tulang muda, kulit, dan kikil yang dipadukan dengan berkilo-kilo cabe rawit merah. Kepungan biji cabe rawit yang menempel di gajih menambah bergidik yang melihatnya. Bisa dibayangin pedasnya, bukan? Bila diiamkan sebentar saja, oseng-oseng ini akan membeku, membuktikan banyaknya lemak yang terkandung. Maka dari itu, makan cepat-cepat selagi panas ditemani nasi putih yang juga panas. Wuih…, mantaps habis. Mungkin buat sebagian orang akan kapok untuk merasakannya lagi selagi masih menyantap. Kapok lombok namanya. Sebab, setelah satu suapan masuk di kerongkongan, rasa ingin menyuap lagi justru semakin bertambah. Begitu seterusnya hingga makanan habis ludes masuk perut Anda. Pokoknya rugi bila Anda melakukan wisata Jogja tanpa mampir di warung dengan sajian oseng-oseng mercon.
Warung Oseng-oseng Mercon di Jogja
Dengan semakin banyaknya orang yang mengetahui keunikan dan kedahsyatan dari menu ini, membuat banyak paket wisata Jogja yang menyertakan kunjungan ke beberapa warung oseng-oseng mercon. Sebagai kuliner istimewa, sudah barang tentu banyak masyarakat yang menyajikan, salah satunya Bu Narti, sang maestro oseng-oseng mercon. Meskipun warungnya terbilang sederhana, namun jangan ditanya jumlah pengunjungnya, tidak pernah sepi. Begitu juga dengan warung-warung yang menyajikan masakan sama. Pembeli hilir mudik keluar masuk warung. Masuk dengan wajah menahan lapar, keluar dengan wajah penuh peluh, namun menggambarkan kepuasan.
Untuk bisa menikmati sensasi pedasnya masakan ini, tidak perlu jauh-jauh. Jika Anda menginap di salah satu hotel Jogja di pusat kota, Anda tinggal menyusuri Jalan Ahmad Dahlan yang berada di sebelah barat Titik Nol. Di sepanjang jalan itu, setiap malam berjajar warung tenda yang menyediakan menu oseng-oseng mercon. Buat Anda tidak gemar makanan pedas, namun ingin memanjakan pasangan yang gemar pedas, Anda bisa menikmati menu lain di tenda ini, seperti lele, ayam bakar, bebek, dan sejenisnya.
Memang, untuk berjalan kaki dari pusat kota agak jauh. Anda perlu menggunakan kendaraan sendiri. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan jasa sewa mobil Jogja yang ada untuk mengantar Anda ke tempat kuliner ini. Atau, jika Anda ingin mengendarai sendiri menggunakan rental mobil Jogja, Anda bisa bertanya kepada warga setempat. Bahkan, beberapa warga mungkin akan memberi rekomendasi warung yang menyajikan oseng-oseng mercon paling uenak.
Harga yang Murah Meriah
Untuk masalah harga, Anda tidak perlu khawatir. Dijamin tidak akan menguras kantong Anda. Cukup dengan 15.000 per porsi, Anda sudah bisa merasakan kelezatan kikil yang bercampur aneka bumbu dapur ini. Untuk makanan lain juga hanya berkisar 15.000-an. Sedangkan, aneka minuman yang disajikan berkisar 2.000 hingga 3.000 rupiah. Pokoknya super irit untuk sensasi yang ruar biasa ini. Tapi, Anda harus bergerak cepat kalau tidak ingin kehabisan. Biasanya, warung-warung tenda lesehan ini buka dari pukul 17.00 hingga 23.00 saja. Setelah itu, habis bis tanpa sisa.
Menikmati makan malam dengan menu super hot sambil menikmati sausana dingin kota Jogja tentu membuat kesan yang tak terlupakan. Terlebih, dinner Anda selalu ditemani seniman jalanan yang siap menyanyikan lagu-lagu syahdu khas Jogja. Anda juga bisa request lagu juga lho. Mereka akan dengan senang hati melayani permintaan Anda itu.
Nah, buat para penggila makanan pedas, ini dia kuliner yang pas buat Anda cobain waktu berkunjung di Jogja. Dijamin deh…, lidah Anda akan bergorang, keringat bercucuran, mata melotot, dan terus mengibas-ibaskan mulut karena sensasi ledakan yang ditimbulkan masakan yang sudah masuk dalam paket tur Jogja ini.